Apa Siapa Dr H Lalu Wildan: Mengenal Sosok Calon Gubernur Kita -->
Minggu, 16 Maret 2025
Cari Berita
mail@xmlthemes.com

Apa Siapa Dr H Lalu Wildan: Mengenal Sosok Calon Gubernur Kita

Minggu, 07 Mei 2017


ELECTANEWS.com - Lahir di Labulia, Lombok Tengah, 1 Maret 1960. Lahir dari sebuah keluarga sederhana, Wildan menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di SDN Kuripan Lombok Barat (1972), SMPN Gerung Lombok Barat (1975) dan SMAN 1 Mataram (1979).

Dari NTB, Wildan kemudian melanjutkan studinya ke Yogyakarta. Secara bersamaan, ia kuliah di Akademi Pimpinan Perusahaan Indonesia (APPI) dan meraih gelar sarjana muda pada 1983. Serta menjadi mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Di Fisipol, Wildan meraih gelar sarjana muda (1984) dan sarjana (1986) ilmu politik. Ia lulus dengan predikat cumlaude.

Usai menamatkan kuliah, Wildan memulai pengabdian kepada negara dengan menjadi staf Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Depdagri (1989-2000). Di Badan Diklat, ia sempat menjadi Koordinator Pengembangan Kurikulum dan dipercaya mengkoordinasikan kegiatan seminar pendalaman bidang tugas bagi anggota DPRD Tingkat I dan Tingkat II seluruh Indonesia.

Saat itulah, ia membangun jejaring dengan sejumlah pakar sosial, politik dan hukum dari berbagai perguruan tinggi, lembaga pengkajian, media massa dan LSM. Tidak sedikit pakar dan pengamat yang kritis terhadap pemerintahan Orde Baru ikut bergabung dalam road show seminar yang dilaksanakan ke semua daerah di Indonesia.

Dari Depdagri, Wildan sempat pindah ke Kementerian Negara Otonomi Daerah (2000-2001) dan terlibat aktif dalam perumusan kebijakan serta pendampingan dalam rangka penerapan Undang-Undang Nomor 22 tentang Otonomi Daerah. Tahun 2001, ayah dua anak ini sempat bergabung ke Kantor Wakil Presiden dan Setneg/Istana Presiden dengan menjadi Kepala Bagian Pemerintahan

Daerah (2001-2008) di tiga era wakil presiden: Megawati Soekarnoputri, Hamzah Haz, dan Jusuf Kalla. Selaku Kabag di Setwapres, ia mengemban tugas utama menyiapkan bahan-bahan analisis di bidang penyelenggaraan otonomi daerah yang secara berjenjang disiapkan untuk Wakil Presiden

Setelah tujuh tahun bertugas di Setwapres, Wildan kemudian ”masuk Istana” menjadi Asisten Staf Khusus
Presiden Bidang Informasi yang sekaligus Juru Bicara Presiden (2008-2009). Tugas utama sebagai staf khusus adalah menyiapkan bahan-bahan untuk mendukung tugas fungsi pejabat Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni DR. Andi A. Mallarangeng.

Awal tahun 2009, Wildan ditarik ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai Staf Khusus Menpora, sebelum dilantik menjadi Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan sejak 2010 hingga 2014. Tugas utama sebagai Deputi V Kemenpora a.l. menyiapkan beberapa regulasi di bidang pembinaan pemuda dan olahraga serta pengembangan sarana dan prasarana di bidang kepemudaan dan olahraga.
Sembari berkarier di berbagai bidang penugasan, Lalu Wildan melanjutkan studi Magister Manajemen pada
Program Pascasarjana IKIP Jakarta (1997) dan S3 bidang Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, hingga meraih gelar doktor pada 2009. Sejak 2015 s.d. sekarang,

Wildan mendedikasikan ilmunya dengan menjadi dosen mata kuliah ”Manajemen Perubahan” dan ”Reformasi Birokrasi” pada Program Pascasarjana, Diploma, dan Program S1 Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri.

Berbagai Penugasan ke Luar Negeri

Di sepanjang kariernya yang sangat ”berwarna”, Lalu Wildan tercatat cukup sering mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai penugasan ke luar negeri.

Beberapa di antaranya: mendampingi studi banding peserta diklat Manajemen Perkotaan ke Bangkok - Thailand, mengikuti Workshop di Kuala Lumpur - Malaysia (1994), anggota Tim Advance Kunjungan Presiden SBY ke Washington AS dalam rangka menghadiri pertemuan Kepala Negara G-20 (2008),
anggota Tim Advance Kunjungan Presiden SBY ke Nagoya Jepang dalam rangka menghadiri pertemuan Kepala Negara G-20 (2009).

Selama berdinas di Kemenpora, penugasan ke luar negeri di antaranya mengunjungi Kontingen Indonesia yang berlaga di Asian Games Guang Zhou - Tiongkok (2010), mengikuti pertemuan tahunan Lembaga Anti Dopping Dunia di Ryadh - Saudi Arabia (2011),

Mendampingi Menpora mengikuti bidding penyelenggaraan Asian Games 2018 di Makau (2012, memenuhi undangan FNS mengikuti workshop Pengembangan Kurikulum Kepemimpinan Pemuda di Berlin Jerman (2013), menjajaki kerja sama terkait pembentukan Pusat Studi Kepemudaan dan Keolahragaan ke Universitas Arizona dan Universitas California AS (2013), serta menghadiri dan mendampingi pemuda Indonesia mengikuti Festival Foklor di Moskow, Rusia (2013).

(Electanews)



Loading